Diary Si Jurnalis

Diary September 20.         Setelah belajar bahasa Arab yang sejujurnya baru saya pelajari setelah duduk di bangku kuliah. Banyak yang membuat saya kebingungan, tetapi saya tetap semangat dalam mempelajarinya.         Tetapi, Alhamdulillah berkat teman - teman yang saling menopang satu sama lain, saya bisa mengerti walaupun sedikit dari pelajaran tersebut. Biar lah mengerti sedikit yang lama - lama menjadi pemahaman yang bisa membawa kesuksesan kelak.

Harian Jurnalis 18 September 2018        Pada hari selasa, 13.35, kami sebagai jurnalis muda penerus bangsa dan anti  Hoax, yang ingin menuntut ilmu di perantauan, rela berjauhan dengan keluarga demi menuntut ilmu yang suatu saat Insya Allah akan berguna bagi Nusa dan bangsa.        Kami saat ini sedang mencari berita yang bermanfaat dan bermutu yang dapat menjadi       Pijakan pertama kami dalam menempuh pendidikan seorang jurnalis pada umumnya.

Hari Senin pada pukul 15.30 - 17.10. setiap detik kami menikmati pembelajaran yang santai dan penuh canda tawa.. banyak nya pembahasan yang di bahas oleh dosen yang merupakan Hal yang menarik, baru kali ini ada dosen yang dapat membawa canda tawa di setiap detiknya, beliau bernama pak Haidir.. beliau merupakan Dosen Yang penuh canda ria beliau menceritakan riwayat Hidupnya dari awal sampai dengan sekarang, beliau tidak menceritakan riwayat hidupnya dengan serius, melainkan beliau menceritakan riwayat hidupnya dengan canda tawa .. 😂😂